Tips Maksimalkan Kinerja PC/Laptop

Jika sistem terasa lambat, dan Anda tidak punya dana yang cukup untuk upgrade, maka jawabannya adalah: tweak sampai maksimal.

Langkah pertama untuk mendapatkan sistem yang cepat adalah dengan mengoptimalkan hardware sebaik-baiknya. Memang berisiko, tapi kadang sangat efektif, karena bisa meningkatkan performa secara signifi kan. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan kinerja PC/laptop anda.

Update BIOS
Meng-upgrade BIOS atau fi rmware merupakan cara cepat untuk meningkatkan performa, memperbaiki bugs, bahkan menambahkan fi tur baru. Lihat versi BIOS yang Anda gunakan pada layar boot atau program BIOS, dan kemudian kunjungi situs pabrikan untuk mengecek apakah ada upgrade.

Disable Perangkat
Percepat proses boot dengan mematikan perangkat motherboard yang tidak Anda gunakan, misalnya sound card, video card onboard, port jaringan tambahan, dan sebagainya. Lihat di BIOS, apakah ada menu “Integrated Peripherals” untuk mencari opsi yang Anda butuhkan? Setelah masuk Windows, buka Device Manager (devmgmt.msc), cari perangkat lainnya yang tidak digunakan, klik kanan, dan pilih Disable untuk menghemat resource. Namun hati-hati, jangan sampai Anda men-disable perangkat yang salah, karena bisa saja nanti PC tidak mau reboot. Jika merasa ragu, cari informasinya di Internet atau biarkan saja.

Percepat Boot
Dengan mengoptimalkan BIOS, maka proses boot akan lebih cepat. Matikan pengetesan memory extended karena tidak berguna, lalu nyalakan QuickBoot atau FastBoot (namanya bias bervariasi) untuk mendapatkan sedikit tambahan kecepatan. Selanjutnya, cari setting urutan boot (biasanya ada menu Boot atau Startup|Boot). Pastikan urutan pertama adalah harddisk Anda, supaya sistem tidak perlu membuang-buang waktu untuk mencari perangkat lain. Jika kemudian Anda butuh boot dari CD (biasanya ketika mengintalasi operating system baru atau menjalankan Live CD), Anda bisa mengubahnya untuk sementara waktu.

Jangan Cek USB
Jika Anda memasang drive USB ke PC dan urutan boot-nya sebelum harddisk, maka PC akan memberi waktu ke drive untuk inisialisasi sebelum mengecek apakah bootable atau tidak. Pada beberapa BIOS kadang disebut USB Mass Storage Delay, dan Anda bisa mengaturnya. Jika Anda tidak pernah boot dari drive US, maka set serendah mungkin untuk meminimalisasi delay. Jika kemudian Anda perlu boot dari USB, maka naikkan lagi angkanya.

Overclock CPU
Meng-overclock CPU bisa meningkatkan performa 10 sampai 20 persen. Namun, ini berisiko. Kecepatan yang lebih tinggi, berarti lebih banyak panas dan tegangan. Anda akan menggunakan lebih banyak tegangan, dan komponen kemungkinan besar bisa rusak. Jadi, jangan lakukan ini, kecuali jika Anda siap menerima risikonya. Jika memang yakin, jalankan setup BIOS, dan cari setting untuk overclocking (coba menu Advanced). Opsi yang tersedia bergantung pada hardware Anda, tapi pada dasarnya, naikkan saja sedikit frekuensi CPU dan memory. Boot sistem, dan tes dengan tool seperti memtest86+ dan OCCT untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Jika ya, naikkan lagi sedikit frekuensi, dan lihat apa yang terjadi; jika tidak, kurangi frekuensi atau naikkan tegangan (tegangan memory, Vcore), yang akan membuat komputer Anda sedikit lebih cepat (meskipun bisa membuat komponen hangus). Anda bisa mengetahui informasi lebih banyak tentang overclocking di forum Extreme Overclocking.
Jika Anda punya CPU Intel Core 2 Duo dan Corei7, coba lihat BIOS, apakah ada setting “Intel Dynamic Acceleration” atau “Turbo Mode”, dan pastikan statusnya aktif. Setting ini otomatis akan meng-overclock satu core, dan mematikan core lainnya, meningkatkan performa singe-thread. Namun, jika Anda sudah meng-overclock, matikan saja.


Bersihkan Kipas Laptop
Seiring dengan waktu, kipas dan ventilasi pada laptop akan tertutup debu, rambut, dan kotoran lainnya. Sistem jadi semakin panas, sehingga kipas harus bekerja lebih keras, dan umur baterai jadi lebih pendek. Selain itu, kecepatan CPU akan dikurangi untuk mengurangi panas. Ada baiknya membuka penutup, dan membersihkannya debu yang menempel supaya udara bisa mengalir dengan lancar.

Overclock Video Card
Meng-overclock video card bisa meningkat tampilan game
Anda. Caranya bervariasi, tapi jika Anda menggunakan nVIDIA, klik kanan desktop, pilih nVIDIA Control Panel, Adjust GPU settings, Custom clock frequencies. Cari Core bus and memory bus, lalu naikkan angkanya sedikit. Setelah itu, sama seperti ketika meng-overclock CPU: tes apakah semuanya baik-baik saja. Jika ya, naikkan lagi angkanya sedikit, tapi kurangi jika sistem Anda crash. Anda bisa membaca informasi lebih lanjut tentang overclocking nVIDIA dan ATi di TweakGuides. Untuk meng-overclock video card secara aman, pada beberapa BIOS terdapat setting overclocking untuk video card PCI Express bernama PEG link mode. Jika Anda tidak melakukan overclocking yang ekstrem, set saja ke setting paling tinggi (biasanya Faster), dan Anda akan rasakan tambahan kecepatan yang didapat.

Edit BIOS Video Card
Jika driver nVIDIA Anda terbukti tidak membantu, maka ada cara lain untuk meningkatkan performa video card Anda, yaitu dengan mengedit langsung BIOS-nya. Tentu saja, ini juga merupakan cara tercepat untuk merusak video card Anda. Jadi, jangan lakukan itu, kecuali jika Anda mau menanggung risikonya. Untuk melakukannya, download Nibitor, dan kemudian jalankan. Klik Tools, Read BIOS, Select device, pilih video card Anda, dan klik OK. Selanjutnya, klik Tools, Read BIOS, Read into Nibitor untuk mulai mengedit. Klik tab Clockrate, dan ubah nilai yang Anda inginkan. Atur setting lainnya, klik File, Save, dan kemudian gunakan tool NVFlash untuk mengupdate video card Anda. Kunjungi www.mvktech.net untuk informasi lebih lanjut.

Optimalkan RAM
Mengakses RAM butuh waktu, tapi Anda bisa mengurangi delay dengan mengatur timing memory BIOS. Biasanya diset ke By SPD, yang artinya sistem menggunakan nilai timing default RAM. Set ke Disabled atau User defi ned, dan pilih timing Anda. Cari CAS Latency dan kurang nilainya satu, reboot, dan tes apakah sistem Anda berjalan dengan baik. Ulangi sampai PC menjadi tidak stabil, lalu naikkan satu, dan coba set yang lain (cek dokumentasi BIOS Anda). PC Anda bisa saja tidak mau boot sama sekali, bahkan untuk masuk ke BIOS. Jadi, pastikan Anda tahu cara me-reset BIOS ke setting default sebelum mengubahnya.

Hilangkan Limit Jaringan
Windows Viste melimit transfer jaringan ketika Anda menjalankan file multimedia supaya musik atau video Anda tetap lancar. Memang tidak salah, tapi pada jaringan kecepatan tinggi, hal tersebut bisa mengurangi performa. Untuk mengatasinya, buka HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Multimedia\SystemProfile, dan buat DWORD Value bernama NetworkThrottlingIndexValue. Set nilainya antara satu dan 70 (default-nya adalah 10, semakin tinggi nilainya, berarti limit dikurangi) atau FFFFFFFF untuk menghilangkan limit.

Tingkatkan Clock GMA
Banyak laptop menggunakan chipset grafi s Intel Graphics Media Accelerator (GMA) yang terlalu lambat bagi kebanyakan game atau program yang kaya grafi s. Namun, beberapa chipset GMA masih underclock, dan bisa bekerja jauh lebih baik dari setting default yang digunakan. GMABooster memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan clock GMA, tanpa mengubah tegangan atau mempengaruhi stabilitas sistem.

Disable Acoustic Mode
Beberapa BIOS mempunyai setting untuk membuat harddisk berjalan lebih sunyi. Kedengaran memang bagus, tapi sayangnya berdampak negatif terhadap performa. Jika Anda lebih mementingkan peningkatan kecepatan sistem disbanding suara harddisk, cari setting HDD Acoustic Mode di BIOS Anda (mungkin di bagian Performance), dan pastikan diset ke Performance, bukan Quiet.

Hindari Interferensi Wi-Fi
Kurangnya performa jaringan, kadang disebabkan karena interferensi. Mungkin karena tetangga Anda juga menjalankan jaringan Wi-Fi pada channel yang sama. Untuk mengetahuinya, jalankan detektor jaringan seperti Inssider atau Vistumbler. Jika ternyata tetangga Anda menggunakan channel 11 (yang merupakan default umum), maka pindahkan perangkat Anda ke channel enam, misalnya.

Persingkat Startup
Sistem bisa boot lebih cepat jika sedikit pekerjaan yang dilakukan ketika proses start-up. Keluarkan disc dari drive DVD supaya Windows tidak menunggu ketika mereka diputar. Cabut perangkat USB jika sedang tidak digunakan, supaya sistem tidak menjalankan driver yang tidak diperlukan. Terakhir, gunakan Autoruns untuk me-limit jumlah program yang dijalankan ketika Windows berjalan, dan Startup Delayer untuk menunda program start-up yang tidak penting selama satu atau dua menit, supaya sistem bisa fokus ke booting, bukannya menjalankan aplikasi.

Gunakan CompactFlash
Compact flash memang jauh lebih mahal dan kurang portable dibandingkan dengan drive USB fl ash, tapi Compact Flash jauh lebih cepat. Jika di sistem Anda terdapat reader internal (yang tidak terpasang melalui USB), maka coba gunakan Compact-Flash. Selain untuk penyimpanan data, Anda bisa menggunakan CompactFlash untuk ReadyBoost.
Format Ulang Drive USB
Jika Anda tetap menggunakan drive USB, pastikan diformat dengan sistem fi le terbaik. Hindari penggunaan NTFS. FAT32 lebih baik, tapi hanya jika Anda menggunakannya pada system Vista; jika tidak, gunakan exFAT untuk mendapatkan kecepatan terbaik. Untuk memformat ulang drive USB Anda, klik kanan drive, pilih Format, dan kemudian pilih FAT32 atau exFAT. Kunjungi TestFreaks untuk melihat beberapa hasil pengukuran.

Naikkan Timing DRDY
Setting timing BIOS DRDY (Device Ready) mengatur seberapa cepat perangkat IDE atau SATA bisa digunakan, setelah mereka selesai menjalankan perintah yang ada. Dengan mengubah setting-nya ke nilai tertinggi (biasanya Optimise) bisa sedikit meningkatkan performa sistem, tapi bisa juga menyebabkan crash atau hilangnya data.

Kurangi Waktu Tunggu
Jika PC Anda mempunyai satu atau beberapa operating system, maka Anda akan melihat menu boot ketika PC dijalankan. Untuk mengurangi waktu tunggu sebelum memilih setting default, klik kanan Computer, pilih Properties, Advanced system settings, Startup and Recovery Settings. Pilih OS default Anda, dan set Time to display of operating systems ke 10 detik misalnya.

Defrag secara Menyeluruh
Tool defrag Windows tidak bisa mendefragmentasi fi le yang dibuka untuk keperluan tertentu, yang artinya fi le paging dan Registry tidak disentuh. Untungnya, ada tool free yang bias membantu. PageDefrag dijalankan ketika proses boot, dan bisa mendefragmentasi fi le sistem tersebut.

Kurangi Switching
Windows melakukan perpindahan program (task switching) secara cepat supaya antarmuka user tetap responsif. Namun, perpindahan ini menjadi beban dan membuang waktu CPU. Jika Anda tidak membutuhkan antarmuka yang responsif, misalkan menjalankan Microsoft Offi ce, bukan memainkan game 3D, maka memberikan waktu CPU yang lebih banyak ke service bisa mengurangi switching, sehingga computer Anda lebih efi sien. Klik kanan Computer, pilih Properties, Advanced system settings, Performance Settings, Advanced, dan kemudian pilih Adjust for best performance of background services. Kembalikan ke setting semula, jika aplikasi terlihat kurang responsif.

Bersihkan Harddisk
Menghapus fi le tidak berguna dari harddisk bisa meningkatkan performa, meskipun masih tersisa banyak tempat. Uninstall program yang tidak digunakan. Untuk aplikasi yang sulit dihilangkan, gunakan AppRemover. Selanjutnya, gunakan Windows Disk Cleanup atau CCleaner untuk fi le yang tersisa. Buka folder Windows\Temp, dan hapus file dan folder yang tidak perlu. Terakhir, klik Start, ketik %TEMP%, dan tekan [Enter] untuk melihat dan menghapus folder User Temporary Files Anda.

Pilih Hibernate
Jangan pilih “Shutdown” jika nanti komputer masih akan digunakan lagi, dan Anda harus meninggalkannya cukup lama. Pilihlah “Hibernate” untuk menghemat waktu ketika Anda masuk lagi ke komputer. Windows akan menyimpan status computer ke harddisk sehingga bisa boot jauh lebih cepat.

Atur Setting Power
Windows Vista akan mematikan banyak fungsi untuk menghemat energi. Jadi, jika Anda lebih mementingkan kecepatan, maka perlu mengesetnya secara tepat. Klik Control Panel, System and Maintenance, Power Options, dan pastikan Anda menggunakan High performance. Selanjutnya, klik link Change plan settings di bawahnya, untuk memastikan Anda menggunakan opsi tercepat untuk setiap setting.

Login Otomatis
Jika hanya Anda sendiri yang menggunakan PC, maka Anda bisa menghemat waktu dengan login otomatis. Namun, perlu diketahui bahwa ini berisiko karena semua orang bisa langsung mengakses sistem Anda. Jalankan perintah controluserpasswords2, hilangkan tanda centang pada Users must enter a user name and password, klik OK, masukkan user name dan password ketika diminta, dan klik OK lagi untuk menjalankan login otomatis.

Matikan Sharing Media
Fungsi sharing media pada Windows Media Player bisa menyedot resource. Untuk mematikannya, klik kanan tab Library, klik Media Sharing, dan hilangkan tanda centang pada Find media dan Share my media. Selanjutnya, jalankan services.msc, klik ganda Windows Media Player, klik Stop, dan set Startup type ke Disabled untuk menghemat waktu CPU.

0 comments:

Post a Comment

Search

Get Update via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Recent Posts

Fans Page

 

Label

Followers

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Untuk Download di link mediafire, ketika muncul skipad klik kanan lalu copy link di tab baru